Kesenian Bantengan, yang merupakan warisan budaya lokal, dipilih sebagai topik utama dalam diskusi ini. Sertu Suyanto menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal sekaligus memberikan ruang bagi pemuda untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan potensi mereka melalui seni.
"Kami melihat kesenian Bantengan tidak hanya sebagai tradisi, tetapi juga sebagai media untuk membangun karakter pemuda, meningkatkan kreativitas, dan sebagai sarana preventif terhadap perilaku negatif," ujar Sertu Suyanto.
"Melalui Komsos ini, kami ingin mendorong pemuda dan Karangtaruna untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang positif dan membangun."
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para pemuda dan anggota Karangtaruna. Banyak di antara mereka yang menyatakan minatnya untuk lebih dalam mempelajari dan melestarikan kesenian Bantengan. "Ini adalah kesempatan bagus untuk kami, pemuda, untuk belajar dan mempertahankan warisan budaya kami, sekaligus memberikan kontribusi positif bagi masyarakat," kata Wisnu, salah satu pemuda setempat.
Kegiatan Komsos ini merupakan bagian dari upaya Babinsa Koramil 0819/24 Tutur dalam menjalin komunikasi dan kerjasama yang baik dengan elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang kondusif dan memperkuat nilai-nilai kebudayaan lokal. (Agus)
.jpg)
.jpg :height=)