Aiptu Herman, Polisi Sekaligus pengajar Pondok Pesantren Yatim Piatu di Tegal

Dilihat 1 kali

 


JAWATIMURNEWS.COM 
TEGAL_JAWA TENGAH|
MINGGU  (11/5/2025) 

Mengabdikan diri sebagai polisi sekaligus pengajar, Aiptu Herman Handoko, Kanitsamapta Polsek Adiwerna, Polres Tegal, aktif mengajar di Pondok Pesantren Yatim Piatu Nuuruddaaroin yang berada di Kelurahan Procot, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal.

Di temui polres Tegal, Aiptu Herman menerangkan bahwa Sejak tahun 2018, Aiptu Herman secara rutin memberikan materi wawasan kebangsaan dan pendidikan karakter kepada para santri di luar tugas kepolisian seperti patroli, pengaturan lalu lintas, penjagaan, dan pengawalan.


“Ini bertujuan untuk membentuk pribadi santri yang tidak hanya taat dalam beragama, tetapi juga memiliki kesadaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata Aiptu Herman. Sabtu (10/5)


Keterlibatannya di pesantren bermula dari kepeduliannya terhadap nasib anak-anak yatim piatu. Ia bersama empat rekannya—Aiptu Heri Widiyanto, Aiptu Kardiyanto, Aiptu Budi Wijakyono, dan Aiptu Agung Puji Setiawan—turut mendirikan pondok pesantren tersebut, yang sebelumnya merupakan majelis taklim.


Hal itu dibenarkan oleh salah satu pengasuh pondok, Kyai M. Abdul Kholik, S.H.


“Pak Herman adalah salah satu pendiri. Dulu kami memulai dari kegiatan pengajian kecil di majelis taklim sekitar tahun 2010 hingga 2017, sebelum akhirnya sepakat untuk membangun pondok pesantren khusus anak yatim piatu secara swadaya yang berdiri di atas tanah wakaf,” tuturnya.


Jumlah santri di pondok tersebut terus bertambah. Dari semula hanya 20 santri saat pertama kali berdiri, kini telah mencapai 75 santri yang seluruhnya tinggal di lingkungan pondok.


“Kami merawat anak-anak yatim dari awal pondok berdiri sebanyak 20 santri hingga sekarang sudah 75 santri dan semua tinggal di Pondok Pesantren. Harapan kami kepada mereka, mendapatkan ilmu yang bermanfaat, agar tetap bisa berkarya dan bermanfaat.” ungkap Aiptu Herman.


Pondok pesantren ini memberikan pendidikan secara gratis, lengkap dengan fasilitas pembinaan keagamaan dan keterampilan. Program keagamaan meliputi hafalan Al-Qur’an, kajian kitab, dan hadrah. Sementara program keterampilan mencakup pelatihan memasak dan pengelasan.


“Adapun untuk kegiatan operasional kami menyisihkan sebagian gaji sebagai bentuk komitmen untuk membesarkan pondok,” jelas Aiptu Herman.


Salah satu santri, Moh. Arifin, mengungkapkan rasa syukurnya bisa belajar di pondok tersebut.


“Kami belajar di sini secara gratis, bahkan dapat uang saku, tempat tinggal, makanan bergizi, dan bisa memakai banyak fasilitas yang ada di Ponpes Nuuruddaaroin,” ujarnya.


Dukungan terhadap pondok juga datang dari Kapolres Tegal, AKBP Bayu Prasatyo, yang menjadi salah satu bapak asuh di pondok pesantren tersebut.


“Kami mendukung penuh Ponpes Nuuruddaaroin di Procot, Slawi, untuk mencetak generasi penerus bangsa yang berakhlak dan bermanfaat bagi sesama,” pungkas Kapolres.

@REDAKSI JAWATIMURNEWS
Editor : H. Zahrudin-Haris-Athallah SND
Sumber : JTN MEDIA NETWORK
Previous Post Next Post

Contact Form

Polres Kediri Peduli, Mushola yang Tersambar Petir di Sitimerto Direnovasi | Gelar Deklarasi Anti-Premanisme dan Ormas Bermasalah Forkopimda Plus Kota Malang Sepakat Jaga Kondusifitas | Polda Jatim Tetapkan Bos Sentosa Seal Sebagai Tersangka Penggelapan Ijazah Mantan Karyawan | Respon Cepat Polres Pamekasan Berhasil Amankan 4 Tersangka Spesialis Curanmor | Tuan Rumah Pertemuan TP PKK, DWP, dan Perwosi se-Bakorwil Bojonegoro, Pemkot Mojokerto Sajikan Potensi Budaya Lokal | Tumbuhkan Semangat Cinta Tanah Air Sejak Dini, Koramil 0815/04 Puri Terima Kunjungan KB Al Wahyu | Koramil 0815/07 Jetis Tanamkan Nilai Disiplin dan Nasionalisme Siswa MTS Darul Ulum | Terjepit di Pintu Saluran Irigasi, Bocah 9 Tahun di Sampang Meninggal Dunia | KAI Properti Jalin Kerja Sama Strategis dengan PT Pandawa Lima Putra (Liwet Asep Stroberi) untuk Pengembangan Properti di Lima Kota | Capai Nilai IKPA Sempurna 100%, Polres Jember Raih Penghargaan dari Kapolri | mas tamvan