JAWATIMURNESW. COM PASURUAN,Jumat 12/7/2024 , Diselenggarakan oleh Yayasan Pondok Pesantren Metal (Menghafal Ayat-ayat Al-Qur'an) di Jalan Raya Pantura, Dusun Palembon, Desa Sambirejo, Kecamatan Rejoso. Gus Kholis, tokoh kharismatik Pengasuh Pondok Metal memaparkan visi dan misinya dalam Pilkada Kota Pasuruan pada 27 September mendatang. Bilamana dirinya mengaku kalah dari Adi Wibowo dalam pemilihan Calon Wali Kota Pasuruan 2024, Jumat (12/7).
Menurut Gus Kholis, dari masa ke masa Kota Pasuruan hanya terfokus pada persoalan Parkir dan Wisata Religi sebagai ICON-nya. Yang hingga kini pemerintah Kota Pasuruan belum dapat menggali potensi-potensi kekayaan yang luar biasa ini dari berbagai sektor. Baik sektor geografis, UMKM, dan maritim.
Saat ini, jargon Kota Madinah hanya muncul karena dibangunnya payung di sekitar Masjid Jami' Al Anwar, yang menyerupai payung Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi.
"Kota MADINAH (Pasuruan) belum bisa mewakili sebuah harapan masyarakat yang bisa mengubah kemandirian menuju kemajuan. Itu juga bukan solusi terbaik sebuah kota yang dinamis, serta berdaya saing," ungkapnya.
Dari kepemimpinan di setiap kepemimpinan Kota Pasuruan, belum menemukan tawaran ataupun ide-ide cemerlang tentang perubahan yang signifikan. Demikian pula pembangunan dan program-program kerakyatan bagi masyarakat.
Juga disampaikan bahwa Pemimpin baru hanya berkedudukan pada pembagian wilayah dan posisi dalam lingkaran kekuasaan serta program-programnya itu-itu saja.
Karenanya, dari dorongan berbagai kalangan, Gus Kholis menawarkan sebuah Program perubahan besar terhadap kemajuan Kota Pasuruan ke depannya.
1. PEMEKARAN WILAYAH*
Hal ini berdasarkan
A. Persamaan wilayah hukum dan wilayah pemerintahan.
B. Letak Geografis dan Kepadatan Penduduk
C. Memudahkan akses usaha kerakyatan dalam perijinan dan administrasi.
a. Wilayah hukum
* Barat = sampai tikungan
* Selatan = sampai kejayan.
* timur = sampai nguling.
b. Wilayah pemerintahan
* Barat = karton
* Timur = blandongan
* Selatan = wrg dowo
Ketimpangan wilayah ini salah satu penghambat kemajuan Kota Pasuruan. Dan ini harus diperjuangkan bersama2 masyarakat, para tokoh, dan pejabat.
2. Membuat Perwali dengan melibatkan 7/9 Tokoh2 agama ( ulama / habaib ) dan tokoh masyarakat dalam sistem pemerintahan sebagai DEWAN PERTIMBANGAN WALIKOTA. Yang RESMI dan di legalisasi Untuk turut serta membangun bersama masyarakat yang mayoritas ulama' sentris sebagai acuan bagi keamanan dan ketentraman masyarakat kota Pasuruan.
3. Mengembalikan Pelabuhan Pasuruan sebagai Pelabuhan Internasional yang berupaya membangun infrastruktur wisata dan hunian di sepanjang pantai keraton hingga lekok (dengan menghadirkan Para Investor nasional dan internasional pasca perluasan wilayah. Dengan ini akan membangun ekonomi secara besar dan masif bagi masyarakat Pasuruan. (reklamasi pantai)
Proyek JLO akan terhambat dan sulit dilakukan karena selain faktor perebutan tanah antar warga dan kepentingan.
4. Membangun SDM dan melalui pendidikan terarah sesuai kebijakan lokal yang berfokus pada pendidikan moral, pariwisata/budaya kesehatan dan keahlian. Mendirikan sekolah2 khusus dan perguruan tinggi yang berbasis pada pembangunan Daerah.
5. Mendirikan BANK PASURUAN sebagai wadah para Pengusaha dan INVESTOR Dalam dan Luar Negeri dalam bertransaksi dan deposito guna membangkitkan perekonomian Kota Pasuruan.
Para investor nasional/internasional yang ingin membangun kota Pasuruan, baik reklamasi pantai, pengembang, maupun lainnya. dan pengusaha lokal Pasuruan harus menggunakan BANK PASURUAN sebagai salah satu instrumen bertransaksi.
6. Mendirikan Mall UMK terutama MEBEL / KERAJINAN LAINNYA Untuk dijadikan Ajang Pameran internasional Setiap 4 / 6 bulan sekali. Dengan mengundang/ menghadirkan negara-negara tetangga (Asia) maupun internasional untuk dapat membeli produk lokal/industri kota Pasuruan. Selain menawarkan wisata dan investasi bagi para wisatawan.
7. Sebagai kota santri. Maka kegiatan-kegiatan keagamaan adalah PRIORITAS dalam kebijakan kependudukan yang akan diambil, tanpa harus bersebrangan atau bertabrakan dengan kearifan lokal. Sterilisasi zona-zona tertentu dari pengaruh budaya asing dan melestarikan budaya lama.
8. Mengelola warisan budaya dan memaksimalkannya untuk dijadikan tempat wisata nasional dan internasional. Melalui gerakan anak-anak muda yang berkarya dan berdaya saing.
Gerakan anak muda Pasuruan akan mengubah wajah ekonomi masa depan Kota Pasuruan.
9. Menata kota sesuai dgn fungsi yang bebas-bebasnya bekerjasama dengan ARSITEK NASIONAL / INTERNASIONAL dalam pembangunan Kota Pasuruan yang maju dan berkarakter.
MENATA dengan BENAR dan membangun dengan KEBERSAMAAN akan menjadikan Pasuruan sebagai KOTA IMPIAN dan KOTA yang MAJU serta BERDAYA SAING TINGGI.
(Ags)
.jpg)
.jpg :height=)
