BREAKING NEWS :
Loading...
Baca Berita Terbaru Sinergi Kementerian PU dan Badan Gizi Nasional Pacu Pembangunan Ribuan Dapur Gizi untuk Program MBG (Makan Bergizi Gratis)   Baca Berita Terbaru Gus Bupati Ajak Warga Jatirejo Senam Bersama dan Bagikan Ribuan Bendera Merah Putih   Baca Berita Terbaru Dandim 0817/Gresik Ikuti Smelting Fun Walk dan Run 2025 Meriahkan HUT Ke-80 Kemerdekaan RI   Baca Berita Terbaru Kota Mojokerto Kembali Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya   Baca Berita Terbaru Kota Mojokerto Kembali Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya   Baca Berita Terbaru SKB Mojokerto Luluskan 173 Peserta Didik, Bupati Al Barraa: Mereka Agen Perubahan   Baca Berita Terbaru Ribuan Peserta Meriahkan Mojo Qris Run 2025, Ning Ita Ajak Warga Kota Mojokerto Terus Bergerak untuk Hidup Sehat   Baca Berita Terbaru Wujudkan Transparansi Pemerintahan, Bupati Mojokerto Serahkan Kartu Kredit Pemerintah Daerah   Baca Berita Terbaru Babinsa Koramil 0815/04 Puri Kawal Program Makan Bergizi Gratis untuk 3.300 Siswa   Baca Berita Terbaru ARSSI Berkolaborasi dengan Qiscus untuk Sukseskan Seminar Nasional dan Healthcare Expo 2025   Baca Berita Terbaru Tim Kesehatan Dari Denkesyah 04.04.04/Surakarta Rutin Cek Kondisi Anggota Satgas TMMD Reguler Ke-125 Kodim 0735/Surakarta Dan Warga   Baca Berita Terbaru Kota Mojokerto Kembali Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya   Baca Berita Terbaru Babinsa Juwangi Sambangi Perajin Pintu Kayu, Bangun Silaturahmi dan Beri Motivasi   Baca Berita Terbaru Ribuan Peserta Meriahkan Mojo Qris Run 2025, Ning Ita Ajak Warga Kota Mojokerto Terus Bergerak untuk Hidup Sehat*   Baca Berita Terbaru Perubahan APBD Kota Mojokerto 2025 Disepakati, Ning Ita Harap Ada Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik   Baca Berita Terbaru Pelindo Multi Terminal Group Catat Kinerja Positif Semester I/2025, Trafik Barang Tumbuh Signifikan   Baca Berita Terbaru Semarak HUT ke-80 RI, Persit Bangsal dan Mojoanyar Gelar Lomba Kreatif*   Baca Berita Terbaru Perubahan APBD Kota Mojokerto 2025 Disepakati, Ning Ita Harap Ada Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik   Baca Berita Terbaru Kecamatan Baron Salah Satu Bentuk Merawat Kemerdekaan, Puluhan Pasang Bendera merah Putih Menghiasi Halaman.   Baca Berita Terbaru Forpimcam Bersama Korwil Pendidikan Tanjunganom Gelar Gerak jalan umum diikuti oleh 64 Peserta.  

ANAK PETANI JUGA BISA BISNIS PROPERTI : Perjalanan Jatuh Bangun Developer Ali Sarbani

Dilihat 1 kali


“Bukan uang yang utama, tapi bagaimana kita bisa memberi manfaat.” Kutipan ini bukan hanya semboyan bagi Ali Sarbani, melainkan prinsip hidup yang ia pegang erat. Lahir di Kudus dari keluarga petani, Ali membuktikan bahwa keterbatasan bukan penghalang untuk membangun mimpi besar. Dari kampung dan sawah, ia menapaki jalan menuju dunia properti hingga kini dikenal sebagai salah satu pengembang berpengaruh dengan ratusan unit proyek.


Secarik Mimpi di Sketsel


Ali tumbuh dalam kesederhanaan. Tidak ada latar belakang bisnis, teknik, apalagi desain. Namun ada satu hal yang selalu ia ingat: gambar rumah dan mobil yang terpajang di sketsel atau partisi yang membagi ruang tamu dengan ruang keluarganya. “Itu gambar bapak saya yang jadi impian untuk anak-anaknya. Dan tanpa sadar, itu jadi impian saya juga,” kenangnya dalam dokumenter Sekali Seumur Hidup.


Merantau, Terpukul Krisis, dan Mencari Tujuan

Tahun 1995, Ali hijrah ke Semarang untuk kuliah sambil kerja. Krisis moneter ‘97 menghantam keluarganya. Ia banting setir jual beli HP second yang akhirnya ia tekuni selama 10 tahun. Namun sayang, dari hasil usahanya tersebut ia belum juga mampu membeli rumah impiannya.


Tahun 2009, dengan tekad baru, ia pindah ke Jakarta. Ia bahkan menjual semua kios HP miliknya dan membawa modal sebeasr Rp65 juta. Namun, satu setengah tahun kemudian, ia harus menerima kenyataan pahit bahwa hijrahnya belum membuahkan hasil. Uang modalnya habis tak bersisa.


Ia kembali ke Semarang, dalam kondisi nol. “Saya benar-benar kosong. Cuma doa yang bisa saya andalkan saat itu,” ungkapnya.


Titik Balik di Seminar Gratis


Sore hari di Plaza Simpang Lima, ia tak sengaja bertemu teman yang mengajaknya ikut seminar properti. Biaya sebesar Rp100.000 saat itu terasa berat baginya. Tapi takdir berpihak: seminar itu ternyata sesi preview gratis. Bersama kawannya, ia menghadiri seminar di salah satu hotel tersebut.


Dari situlah Ali pertama kali mengenal dunia properti, dan tanpa ia sangka satu seminar itu yang akan mengubah hidupnya.


Pulang dari seminar, Ali termotivasi untuk memulai bisnis propertinya sendiri. Ia mencoba peruntungan transaksi pertamanya dengan menawar rumah Rp450 juta menjadi Rp250 juta, padahal saat itu ia tak punya uang sepeser pun. Usaha negosiasinya berbuah manis. Tiga bulan kemudian, penjual kembali menghubunginya. Setelah berdiskusi lebih lanjut, rumah itu didapat dengan harga Rp275 juta.Dari situ, ia menawarkan aset properti murah tersebut ke pembeli lain dan menambahkan fee Rp12 juta untuk dirinya. Pengalaman ini memberinya gambaran mengenai skema bisnis yang akan ia jalani ke depannya. “Saya belajar jadi broker semi flipper juga. Dari sana saya mulai serius,” ucapnya sambil tersenyum.


Naik-Turun Dunia Properti


Setelah itu, ia serius menekuni bisnis ini. Tahun 2012 ia berhasil mengantongi proyek pembangunan 3 rumah, 2013 naik jadi 10, dan seterusnya hingga ratusan unit dalam satu proyek. 


Namun tahun 2014, ia mengalami kejatuhan besar: 5 proyek di 5 lokasi gagal akibat ketidaksiapan menghadapi transisi pemerintahan dan regulasi. Total kerugian Ali kala itu mencapai Rp2 miliar. Ali terpaksa menjual rumah dan mobil yang didapatkan dari hasil kerja kerasnya selama empat tahun terakhir. Ali kembali ke titik nol.


Akan tetapi, ia tak menyerah. Bangkit kembali, ia membentuk tim yang lebih ramping, fokus efisiensi, dan kembali membangun.


Mewujudkan Janji: Berbagi Ilmu

Ali tak pernah lupa, titik baliknya dimulai dari seminar gratis. Sejak 2017, ia mulai membuka kelas “Bisnis Properti Tanpa Modal Investor”. Awalnya seminar ini diadakan eksklusif untuk teman dekat, tapi kini kelasnya menyebar ke berbagai kota di Indonesia. Ia membawa tajuk “Sekolah Developer” untuk program ini dan menyasar pemula yang ingin memulai bisnis properti seperti dirinya saat 2009 silam.


“Ilmu bisnis properti seperti ini mungkin butuh 4 tahun kalau kuliah, tapi bisa dirangkum jadi 2 hari. Semua orang berhak dapat kesempatan,” ujarnya.


Ali mengidolakan Ciputra, namun tokoh paling berpengaruh adalah ayahnya sendiri. “Waktu saya ingin masuk SPK, bapak bilang, ‘Mimpimu terlalu kecil. Kenapa cuma jadi perawat? Kenapa nggak punya rumah sakitnya?’ Itu momen saya mulai berani bermimpi besar.”


Nilai Hidup yang Selalu Dipegang

1) Mimpi itu gratis, wujudkannya yang butuh nyali.

2) Belajar dan bangun koneksi, dua hal yang bisa mengubah hidup.

3) Pura-pura jadi orang sukses, hingga akhirnya benar-benar jadi bagian dari mereka.

4) Sukses butuh tahan sakit dari ditolak, diremehkan, bahkan gagal.

Ali Sarbani adalah bukti nyata bahwa kesuksesan tidak harus diawali dengan warisan atau modal besar. Cukup mimpi, niat, dan keberanian untuk mencoba terus-menerus. Hari ini, ia bukan hanya pengembang properti, tapi juga mentor dan inspirator, membangun masa depan satu proyek dan satu mimpi dalam satu waktu.


Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

 

Editor:H.Zahrudin-Haris-AthallahSND- Dyah Ayu Eka N., CLO - Sumber:JTN MEDIA NETWORK



 

Post a Comment

No Spam,No SARA,No Eksploitasi
Komenlah yang berkualitas & berkelas

Previous Post Next Post
KIRIM PESAN LEWAT EMAIL
KIRIM RILISAN
INAPROC E-CATALOG
SUPORT

Contact Form