Dilihat 1 kali
MAGETAN - Pada hari Senin(10/11/25) telah diselenggarakan sunat khitan massal untuk memperingati Milad yang ke 11 pondok pesantren Al- Jahra kabupaten Magetan menggandeng HPPE ( Himpunan Pesenuat Plasma Energi Indonesia) Pendekar Sunat Madiun.
Awal acara di mulai dengan menyanyikan lagu Indonesia raya dan selanjutnya sambutan dari Kyai Nurwahyudi" dalam milad ini memang beda dengan yang dulu-dulu kita selenggarakan, pondok pesantren Al- Jahra mengadakan sunat massal di area pondok yang pertama kali dan di ikuti 50 peserta dari dalam pondok dan masyarakat sekitarnya."
Dilanjut sambutan oleh perwakilan dari Pendekar sunat Sarbani Mkes menyampaikan, bahwa yang akan kita pakai metode sunat terbaru tanpa suntik,tanpa jahit, tanpa perban dan tanpa kontrol .Alat kesehatan juga udah mempunyai ijin edar dari Kemenkes sehingga presisi dan aman.
Kemudian setelah selesai acara sambutan dan berdoa bersama semua peserta sunat berkumpul di depan BLK pondok menunggu giliran masuk untuk di lakukan penyunatan oleh team Nakes Pendekar Sunat yang tentunya sudah terlatih di bidang itu.
Kegiatan khitanan massal atau sunatan massal merupakan suatu bentuk perhatian yang ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan. Khitanan massal atau sunatan massal dari pandangan Islam adalah bagian dari syariat Islam, yang diyakini dan wajib hukumnya bagi anak laki-laki. Fungsi khitan itu sendiri adalah untuk mempermudah sekaligus mempercepat proses pembersihan fisik sebagai salah satu syarat sahnya ibadah.
Sedangkan dari sudut pandang medis seperti yang diungkapkan para ahli, khitanan atau sunatan mempunyai faedah yang sangat penting bagi kesehatan , karena membuang anggota tubuh yang menjadi tempat persembunyian kotoran, virus bakteri dan lain-lain yang dapat membahayakan kesehatan.
"Khitanan massal atau sunatan massal yang dilaksanakan semoga dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan anak-anak yang sudah dikhitan segera sembuh, menjadi anak cerdas, berakhlak, menjadi anak sholeh serta berbakti kepada orang tua, agama, bangsa dan negara," Nurwahyudi Menambahkan. (Hrs)
