BREAKING NEWS :
Loading...
JTN UPDATE :

Pagelaran Wayang kulit menghiasi Nyadran Dusun Puncu, Desa Gampeng, Kec Ngluyu Hari ini.

Dilihat 1 kali




JAWATIMURNEWS.COM

NGANJUK_JAWA TIMUR|

JUM'AT (08/08/2025).

Kota Nganjuk menyimpan kekayaan budaya yang diwarisi turun-temurun, salah satunya adalah tradisi Nyadran atau bersih desa, Tradisi ini merupakan bentuk penghormatan kepada para leluhur yang telah meninggal dunia, dirayakan dengan suka cita dan penuh kebersamaan oleh masyarakat   Dusun Puncu  Desa Gampeng, Kecamatan Ngluyu. Jum'at (08/08/2025) pagi.

Dusun puncu merupakan daerah di Kabupaten Nganjuk  termasuk Aktif melestarikan tradisi Nyadran secara  kompak rukun  dengan  gotong royong, dengan menghadirkan Pagelaran Wayang kulit.

Dengan di hadiri Kepala Desa Gampeng,  Camat Ngluyu, Polhut,  Babinsa, Bhabinmas, Perangkat desa, tokoh masyarakat, Tokoh Agama  serta warga Puncu  Desa Gampeng.

Nyadran berasal dari kata "sadran" yang dalam bahasa Sanskerta berarti "persembahan untuk para leluhur". Tradisi ini diyakini sebagai warisan budaya pra-Islam yang telah mengalami akulturasi dengan budaya Islam. Masyarakat Nganjuk memaknai Nyadran sebagai wujud bakti dan penghormatan kepada para leluhur yang telah membuka jalan dan membangun kehidupan di daerah mereka. 

Melalui Nyadran, masyarakat Nganjuk dapat mengenang jasa para leluhur serta mendoakan agar mereka mendapat ketenangan di alam barzah, pelaksanaan Nyadran sendiri tidak selalu sama di setiap daerah atau setiap tahunnya, namun biasanya  Penetapan tanggal ini biasanya ditentukan oleh sesepuh atau tokoh di desa.

"Sebelum hari puncak pelaksanaan Nyadran, warga masyarakat akan bahu-membahu mempersiapkan berbagai hal. Biasanya diawali dengan kerja bakti membersihkan lingkungan makam para leluhur. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mempercantik dan menghormati tempat peristirahatan leluhur, tapi juga sebagai sarana menjalin kebersamaan." ucap Rawi selaku warga setempat.

"Menjelang hari pelaksanaan Nyadran, warga menyiapkan berbagai sesaji. Sesaji tersebut biasanya terdiri dari makanan tradisional seperti jadah (kue dari beras ketan), lepet (ketan yang dibungkus daun pisang), wajik (kue dari beras ketan dan gula merah), buah-buahan, kepala dan ceker ayam serta bunga. Tak ketinggalan, warga juga menyiapkan air kendi dan kemenyan untuk berdoa."

"Pada hari puncak pelaksanaan Nyadran, warga masyarakat. Dusun Puncu desa Gampeng  dengan pakaian yang rapi dan membawa sesaji, berbondong-bondong menuju makam  / punden  suro maruto, Di makam, para warga berdoa bersama untuk mendoakan leluhur mereka. Doa yang dipanjatkan berisi ucapan syukur atas limpahan rezeki dan berkah yang diberikan, serta permohonan agar para leluhur mendapat ketenangan di alam barzah."imbuhnya. (Bon).

Pewarta : Boniman

Penulis : Boniman

Reporter : Biro Nganjuk

Editor : Boniman- Haris

|JTN RILIS UP BIRO NGANJUK



Post a Comment

No Spam,No SARA,No Eksploitasi
Komenlah yang berkualitas & berkelas

Previous Post Next Post

 



KBLI : 

KBLI 63122 - 58130 - 73100 - 63990 - 60202

E CATALOG

INAPROC E CATALOG & CORETAX SUPORT : JATIM INTI PERKASA
https://katalog.inaproc.id/jatim-intiperkasa-globalmedia/
Klik https://katalog.inaproc.id/jatim-intiperkasa-globalmedia/

REKENING BANK 

An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA BRI No. REK : 006501044064531

Contact Form