JAWATIMURNEWS.COM || NGANJUK - Gelar Tedhak Siten Zio Arsyanendra Zhahzain Bintaro. Putra dari Dimas ibu Nike cucu dari Supriyadi dusun Barik DS Betet. Nganjuk Minggu 19/okt/2025.
Dengan di hadiri Ratusan warga Betet dan sekitar di wilayah Nganjuk Tedhak Siten piton piton identik dengan sebar uang koin yang jumlahnya bisa puluhan bahkan ratusan juta rupiah.
tedak siten adalah salah satu tradisi dalam adat dan budaya Jawa yang bertujuan agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi sosok sukses di masa depan.
Dengan restu dari Tuhan maupun bimbingan dari kedua orang tuanya. Adik zio kelak bisa menjadi orang berguna keluarga agama dan kedua orang tuanya.
Tradisi tedak siten ini sebenarnya sudah diselenggarakan sejak dahulu kala hingga kini sudah turun-temurun di kalangan keluarga besar Supriyadi kakek zio.
Selain menggambarkan doa dan harapan dari orang tua kepada buah hatinya, tradisi tedak siten ini juga dapat dimaknai sebagai bentuk rasa syukur atas karunia Tuhan karena telah diberi keturunan ucap nya.
tedak berarti "melangkah", dan "siten" berasal dari kata siti yang artinya "tanah atau bumi". Jadi, tedak siten memiliki makna "melangkah di bumi".
Upacara ini menggambarkan kesiapan seorang anak untuk menghadapi kehidupan yang sukses di masa depan, dengan berkah Tuhan dan bimbingan dari orang tua, sejak masa kecilnya.
Upacara tedak siten dilakukan ketika seorang anak perempuan atau laki-laki berusia 7 lapan karena 1 lapan sama dengan 35 hari, jadi umur anak saat mengadakan tedak siten berusia 245 hari (7 x 35 = 245 hari).
Hal ini karena pada usia ini, perkembangan anak sudah berada pada tahap berdiri, dan di momen ini kaki anak sudah bisa menginjak tanah tuturnya.(BONIMAN) [Rilis Up JTN]




