BERANDA PENDIDIKAN KESEHATAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PERKEBUNAN TENAGA KERJA HUKUM ORGANISASI OLAHRAGA JAWA TIMUR JAWA TIMUR UPDATE JAWA TENGAH JAWA BARAT LINTAS NUSANTARA JAKARTA
ANGGARDAYA DESKOBIS WISLAMIHER SETAPAK INFO INFO TIPS

79 Tahun Usia Bunda Sri Pasifik Hari Ini Dengan Semangat Yang Masih Terus dan Tetap Membara

Dilihat 0 kali

 


JAKARTA

jawatimurnews.com - Memasukiusia ke 79 tahun hari ini, Rabu 8 Desember 2021,  Bunda Sri Indrawati Pasifik masih gesit dan lincah beraktivitas bersama kawan-kawannya di redaksi majalah Asrinesia di kawasan Cipinang Jaya, Jakarta Timur.

Ipuk, demikian  panggilan akrab baginya di lingkungan redaksi pun menebar luas hingga kalangan aktivis.

Buku sejarah perjuangan warga masyarakat Cirebon dan sekitarnya yang sudah rampung dia susun bersama kawan-kawan yang merekam long march Batalyon 400 Siliwangi dari Cirebon ke Yogyakarta itu, bisa diaggap selesai karena sudah dalam bentuk dummi yang sangat sempurna dan rampung lay out dan tata letak hingga ilustrasinya. Jadi cuma sedìkit perbaikan untu kemudian tinggal naik cetak untuk diperbanyak.

Sebagai penulis, Bunda Sri Pasifik dmengaku benyak belajar dari dedengkot dari majalah Asrinesia. Dia pun menyadari pekerjaan seorang penulis itu sangat mulia, tapi sungguh sangat berat, karena tanggung jawab terhadap apa yang ditulis itu dampaknya akan sangat besar, jika terjadi kesalahan.

Tapi masalah sejarah itu perlu diketahui oleh generasi penerus. Sebab cerita dari kisah perjuangan anggota Batalyon 400 Cirebon itu, merupakan  peristiwa yang harus diketahui oleh orang banyak. Agar etos perjuangan dapat ditauladani oleh generasi penerus berikutnya.

Diantara kisah heroik itu bagaimana seorang Ibu yang juga harus ikut menyebarangi sungai hingga harus kehilangan bayi yang ada di dalam gendongan nya.

Cerita ini ceritanya  yang membuat dia semakin bersemangat menyusun buku berdasarkan serpihan catatan dari sejumlah pelaku atau saksi dari peristiwa itu yang masih hidup sampai sekarang.

Dia pun mengakui cukup berat dan sulit menyusun peristiwa semasa agresi dari Cirebon itu yang nyaris dilupakan sejarah. Padahal, para pejuang yang terlibat ketika itu banyak yang telah menjadi tokoh di negeri ini. Satu diantaranya pembuat sketsa yang merekam bagian dari peristiw itu adalah Profesor Hamid Attamimi yang telah melahirkan sejumlah intelektual dan akademi tungguh di negeri ini.

Jadi memang, acara acara ulang tahun ke-79 Bunda Sri Indrawati Pasifik alias Mbak Ipuk ini telah menjadikan Buku Agresi Batalyon 400 Cirebon sebagai topik diskusi atau mungkin juga semacam pra lounching dari buku perekam sejarah dari warga masyarakat Cirebon dan Jawa Barat sekitarnya itu. Setidaknya, betapa pentingnya peristiwa sejarah dari mereka yang telah ikut terlibat long march ketika itu.

Hingga akhirnya, agu "Rindu Perdamaian" pun menyampul acara perayaan Ulang Tahun Bunda Sri Indrawati Pasifik yang ke-79 hingga menjelang petang terus diselang acara santap bersama dengan hidangan khas bubur Menado, Sate Bumbu Kacang Mete, dan ragam ikan segar bersambal renyah hingga rujak khad Aceh 

Pad ujung acara ultah Bunda Sri Indrawati Pasifik ini disempurnakan oleh pembacaan puisi sekaligus do'a dalam bahasa bumi dari Eko Sriyanto Galgandu berjudul :  "Api Dalam Jiwa" katanya yang terus membara, persis seperti ketangguhan Bunda yang baru saja merayakan hari ulang tahun dengan semangat yang tetap terus menyala juga membara. 


(Abra)

Sumber : JTN Media Network

JTN SUPORT BANK BRI An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA, No. REK : 006501044064531

Post a Comment

No Spam,No SARA,No Eksploitasi
Komenlah yang berkualitas & berkelas

Previous Post Next Post

Contact Form