SELAMAT PAGI JTN,-
Bagi para kiai pesantren, pembaruan pemikiran keagamaan sejatinya tetap merupakan suatu keniscayaan, namun tetap tidak dengan meninggalkan tradisi keilmuan para ulama terdahulu yang masih relevan. Oleh karena itu, Jam'iyah Nahdlatul Ulama cukup mendesak untuk segera didirikan.
Tepatnya, pada 16 Rajab 1344 H atau bertepatan dengan 31 Januari 1926. Organisasi ini dipimpin oleh KH. Hasyim Asy'ari sebagi Rais Akbar.
Untuk menegaskan prisip dasar orgasnisai ini, KH. Hasyim Asy'ari merumuskan Kitab Qanun Asasi atau prinsip dasar. Kemudian juga merumuskan kitab I'tiqad Ahlussunnah Wal Jamaah.
Kedua kitab tersebut kemudian diejawantahkan dalam Khittah NU Yang saat ini dijadikan dasar, dan rujukan warga NU dalam berpikir dan bertindak dalam bidang sosial, keagamaan dan politik.
Pada tahun 2024 ini, NU sudah berumur 101 tahun sejak didiriikan. Adapun tema Harlah Ke-101 NU adalah Memacu Kinerja, Mengawal Kemenangan Indonesia. Tema ini dipilih agar umat NU memiliki semangat kerja yang tinggi dalam mencapai Indonesia yang lebih maju dan lebih baik.
Rangkaian kegiatan harlah akan dipusatkan di Yogyakarta, dimulai sejak Senin, 29 Januari 2024. Yaitu, dengan Halaqah Nasional tentang Strategi Peradaban Nahdlatul Ulama, di Pondok Pesantren Al-Munawir, Krapyak, Yogyakarta.
Sementata kegiatan lainnya diadakannya Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama. Yang mana akan berlangsung di lokasi yang sama pada Selasa, 30 Januari 2024. (Red)
Sumber : JTN Media Network
JTN SUPORT BANK BRI An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA, No. REK : 006501044064531