BREAKING NEWS :
Loading...
JTN UPDATE HARI : Sabtu 7 Juni 2025 07:15:44 AM
Contoh Gambar JAWATIMURNEWS.COM - BERITA SEPUTAR KESENIAN - ADAT ISTIADAT - BUDAYA - UMKM - PEMBANGUNAN SELURUH PELOSOK JAWA TIMUR Contoh Gambar Selamat Hari Raya Idhul Adha 2025 - 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah Contoh Gambar MEDIA NASIONAL JAWATIMURNEWS - WE ARE THE GRID NEWS - ONE HUNDRED RILIS UP EVERY DAY

FEB UNAIR Selenggarakan FGD Navigating A Changing Media Landscape Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 5.0 Dan Tantangan Terhadap Media

Dilihat 1 kali

 


JAWATIMURNEWS.COM  
SURABAYA_JAWA TIMUR |
SELASA  (20/5/2025)


Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar Focused Group Discussion dengan tema Navigating A Changing Media Landscape di Gedung ASEEC L4 (Ruang Rote) Universitas Airlangga pada Jum'at, (16/05/2025). Kegiatan ini mempertemukan Akademisi, Regulator, serta Pemimpin Redaksi dari media nasional dan lokal untuk membahas berbagai tantangan dan peluang di tengah percepatan transformasi digital yang mengubah wajah industri media.


Kegiatan FGD di hadiri langsung oleh Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Airlangga yaitu Prof. Dr. Dian Agustia, S.E., M.Si., Ak.. Dekan FEB Prof. Dian membuka sesi dengan menegaskan pentingnya adaptasi media terhadap disrupsi digital. "Strategi komunikasi baru, pengelolaan sumber daya manusia yang lincah, serta inovasi konten yang relevan dengan karakteristik Generasi Z, kelompok pengguna media sosial terbesar saat ini adalah kunci untuk keberlanjutan industri media dan hiburan," papar Prof. Dian. Lebih lanjut Prof. Dian juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor sebagai solusi untuk menghadapi tantangan zaman.


Sedangkan Direktur Utama LPP TVRI, Imam Brotoseno, menjelaskan bahwa media arus utama kini menghadapi tekanan besar dari dominasi platform digital. Dirut LPP TVRI memperkirakan bahwa pada tahun 2030, pola konsumsi televisi konvensional akan sepenuhnya bergeser ke layanan streaming on-demand. “Masalahnya bukan pada televisi sebagai perangkat, melainkan cara penonton mengakses konten. Kreativitas lintas-platform akan menentukan masa depan media,” tegas Imam.



Putut Darmawan, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur, yang mewakili Pemerintah Daerah, menegaskan, "Pemerintah sangat menyadari tantangan yang dihadapi industri media akibat pergeseran besar pendapatan iklan dari media konvensional ke ranah digital". Putut menyatakan komitmen Pemprov Jawa Timur untuk mempercepat penyesuaian kebijakan yang mendukung transformasi berkelanjutan industri media.


Sesi diskusi panel diisi oleh para wakil dari berbagai media nasional dan lokal, termasuk Abdul Rokhim (JTV), Wachid Mukaidori (Kompas TV), Ahmad Willy (MNC Group), Walid (Trans Media), Henty (TV One), Mahmud (Metro TV), Budiono (EMTEK Group), Eddy Prastyo (Radio Suara Surabaya), Yuyun Albaiyah (Radio Elshinta), Lucky Lokononto (BeritaJatim), Kukuh Setyo Budi (RRI), dan Asep Suhendar (TVRI). Mereka sepakat bahwa jurnalisme tetap esensial di era digital, tetapi model bisnis media harus bertransformasi dengan cepat, mengoptimalkan distribusi digital, user-generated content, dan membangun kemitraan lintas-platform untuk memperluas jangkauan dan relevansi konten.


Dalam paparannya, Eddy Prastyo dari Suara Surabaya mengungkapkan data terkini sektor iklan media, khususnya di industri perikanan, yang menunjukkan kenaikan belanja iklan sebesar 3,2% dari Rp126 triliun pada 2024 menjadi Rp130 triliun pada 2025. Dari total belanja tersebut, sekitar 76% masih mengalir ke televisi, hanya 0,4% ke radio, dan sisanya ke media digital. "Data ini menjadi sinyal kuat bahwa media konvensional harus segera beradaptasi dengan ekosistem digital yang terus berkembang," ungkap Eddy Prastyo.


Disampaikan Trimulyo dari Tribun, bahwa demokratisasi media semakin terasa dengan hadirnya teknologi digital. Kini, masyarakat bisa mengakses berita atau konten dari mana saja dan kapan saja, tanpa harus menunggu koran atau majalah cetak. "Situasi ini bukanlah sebuah keterpurukan, tapi justru menjadi momentum penting bagi media untuk berbenah dan merevitalisasi diri. Kita tidak perlu khawatir berlebihan, karena jurnalisme akan tetap hidup dan relevan, selama media mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman," ujar Trimulyo.


Prof. Dr. Gancar C. P., Guru Besar Perilaku Konsumen FEB UNAIR, menutup diskusi dengan menekankan pentingnya sinergi antara Akademisi, Pemerintah, dan industri media dalam merumuskan kebijakan dan strategi komunikasi yang efektif. Prof. Gancar mengingatkan bahwa dalam menghadapi lanskap media yang terus berubah, organisasi media perlu mengadopsi strategi ambidextrous, yakni menggabungkan eksplorasi inovasi baru sekaligus pemanfaatan aset dan strategi yang sudah ada. Selain itu, pendekatan omni-channel yang mengintegrasikan berbagai saluran distribusi konten secara holistik harus diterapkan untuk menciptakan pengalaman konsumen yang utuh dan konsisten.


Transformasi digital yang dibahas dalam FGD ini sangat relevan di era Revolusi Industri 5.0, di mana kecerdasan buatan (AI), robotik, dan teknologi digital canggih menjadi bagian integral dari proses produksi dan kehidupan sehari-hari. "Bukan manusia yang akan tergantikan oleh AI, tetapi manusia yang mampu menguasai teknologi tersebut yang akan bertahan dan berkembang," tutur Prof. Dr. Gancar. Dengan memberi contoh transformasi media di Cina yang mengintegrasikan AI, multi-platform, dan membangun ekosistem digital mandiri menjadi inspirasi penting bagi Indonesia.


FEB UNAIR dan JTV telah menjalin kolaborasi melalui program “Jofran Warga” serta kontribusi Dosen FEB UNAIR di RRI dalam edukasi publik. Sinergi dengan media lokal seperti Suara Surabaya juga menunjukkan langkah konkret membangun ekosistem media yang inklusif dan produktif di Indonesia. (Aaron Sava) - [Rilis Up JTN Biro Surabaya]


Editor : H. Zahrudin-Haris-Athallah SND
Sumber : JTN MEDIA NETWORK

Post a Comment

No Spam,No SARA,No Eksploitasi
Komenlah yang berkualitas & berkelas

Previous Post Next Post
KOMENTAR PEMBACA
JYN Berkomentar di Berita tanpa cintq: “Abis”
Anonymous Berkomentar di Berita tanpa cintq: “Keren”
Anonymous Berkomentar di Berita pwi gugat dewan pers desak penegakan: “:_-”
Anonymous Berkomentar di Berita pwi gugat dewan pers desak penegakan: “ :)(”
Anonymous Berkomentar di Berita andai: “Terimakasih telah berkenan share karya sederhana saya ini.🙏🤗”
`

Contact Form