Tim ABDIMAS Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (UMSIDA) bekerja sama mengadakan Program Pendampingan Khusus Bagi Para Womenpreneur di lingkungan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Pucang, Sidoarjo, pada Rabu (19/2/2025) dan program ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Pendampingan Womenpreneur yang pertama. Kegiatan ini memberikan berbagai materi pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu rumah tangga di Rusunawa Pucang. Para peserta diberikan wawasan tentang cara mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan produk mereka, serta cara meningkatkan aspek kualitas produk agar layak dipasarkan lebih luas.
Pada sesi pertama, Sarwenda Biduri, SE., MSA. selaku Ketua Tim ABDIMAS, memberikan pemaparan mengenai pentingnya peningkatan kualitas produk. Dalam materinya, Sarwenda Biduri menyampaikan bahwa kualitas produk tidak hanya terletak pada bahan baku, tetapi juga pada proses produksi yang efisien dan standarisasi produk yang konsisten. Selain itu, “pengemasan yang menarik” dan “presentasi produk” yang baik menjadi faktor penting agar produk dapat bersaing di pasar yang lebih luas. Sarwenda Biduri juga menekankan bahwa branding sangat penting dalam pengembangan produk. Penggunaan media sosial yang efektif dapat membantu ibu-ibu rumah tangga untuk memperkenalkan produk mereka kepada audiens yang lebih luas, membangun citra produk yang kuat, serta memperluas jaringan pemasaran. “Branding yang baik akan menciptakan kesan yang kuat di mata konsumen, selain itu ibu-ibu juga harus memperhatikan improve produk ibu-ibu, tidak hanya rasa namun juga bagaimana produk tersebut menarik dan berbeda dengan lainnya dengan packaging yang menarik,” ujar Ketua Tim ABDIMAS.
Selanjutnya di sesi kedua diisi oleh Nihlatul Qudus Sukma Nirwana, SE., MM. seorang womenpreneur sukses yang berbagi pengalamannya dalam mengembangkan bisnis. Nihlatul Qudus menekankan pentingnya business trust, yaitu membangun kepercayaan pelanggan melalui konsistensi dalam kualitas produk dan pelayanan. "Kepercayaan adalah dasar dari keberlanjutan bisnis. Jika pelanggan merasa puas dengan produk dan pelayanan kita, mereka akan menjadi pelanggan setia dan akan merekomendasikan produk kita kepada orang lain, selain itu, kita juga harus siap menerima saran dan kritikan konsumen mengenai produk kita, sehingga konsumen tidak kehilangan kepercayaan terhadap produk ibu-ibu, " papar Nihlatul Qudus. Melalui penguatan business trust, ibu-ibu rumah tangga di Pucang diharapkan dapat membangun hubungan yang lebih kuat dengan pelanggan dan mitra bisnis, yang pada akhirnya akan memperkuat daya saing mereka di pasar.
Pendampingan ini juga berfokus pada peningkatan kepercayaan diri ibu-ibu rumah tangga dalam menjalankan bisnis. Salah satu peserta, seperti Ana, yang memiliki usaha “Rendang Sapi”, mengungkapkan bahwa pelatihan ini memberikan banyak wawasan baru mengenai cara memperbaiki dan meningkatkan kualitas produk serta bagaimana cara memasarkan produk mereka dengan lebih baik. “Saya belajar banyak tentang bagaimana cara mengemas produk dengan lebih menarik dan bagaimana menggunakan media sosial untuk mengenalkan produk saya kepada lebih banyak orang. Saya jadi lebih paham bagaimana cara produk saya lebih dikenal masyarakat luas,” ungkap Ana.
Program ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) No 5, yang berfokus pada pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender. Dengan memberikan ibu rumah tangga pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas produk, program ini membantu mereka untuk lebih berpartisipasi dalam perekonomian dan mencapai kemandirian finansial.
Penulis : Vivin
Editor : Athallah SND
Comments
.jpg)
.jpg :height=)
No one has commented yet. Be the first!