JAWATIMURNEWS.COM || NGANJUK – Keluarga besar imam ashari / Cucu ke dua Mukhammad Alvaro Attaya khalfani ananda dari Andra Triwshyuwardana ibunda Shafira aradea ashari hari ini gelar Tedhak siten atau biasa yang disebut dengan piton-piton ,Sabtu 15,00 wib acara di gelar di desa Ploso kec Nganjuk jln Mt Haryono III no 51.
Tedak Siten merupakan salah satu upacara adat Jawa untuk anak usia 7 selapan atau 245 hari. Pada masa tersebut, anak mulai belajar untuk berjalan.
Tedhak siten berasal dari kata yaitu “tedhak” atau idak yang memiliki makna turun dan “siten” dari kata siti yang bermakna bumi. Bisa disimpulkan bahwa tedhak siten memiliki makna meletakkan kaki di tanah atau bumi.
Dalam agenda tersebut di banjiri ribuan warga demi mencari rejeki. Tebaran uang atau orang bilang sebaran duit .
tradisi piton-piton masih banyak yang memperingatinya. Terutama masyarakat Nganjuk dan ini termasuk membudaya di Nganjuk.
Sebelum acara di mulai terlebih dulu Pembacaan Do’a yang Dipimpin oleh iman ashari salah satu kakek dari Alvaro ,
Selain itu, dilaksanakannya prosesi Tedhak Siten juga memiliki filosofi untuk mempersiapkan anak agar mampu melewati setiap fase kehidupan. Seperti halnya tuntunan dari kedua orangtuanya hingga ia mulai bisa berdiri sendiri dan memiliki kehidupan lebih mandiri.
Acara piton-piton bayi ini di dahului dengan pembacaan do’a , Dalam Do’a tersebut beliau mendoakan agar putra kedua dari Andra ashari mendapatkan keberkahan dalam hidup dan berbakti kepada kedua orang tua serta negara.
Acara Sebar Uang yang Diperebutkan Oleh Warga
Setelah pembacaan Do’a, acara dilanjutkan dengan kegiatan menyebarkan uang receh dari pihak keluarga sebagai bentuk sedekah. Acara sebar uang ini merupakan acara inti dari rangkaian tradisi piton-piton. Para warga yang sedari tadi sudah menunggu di depan rumah nantinya akan berebut mendapatkan uang receh yang dibagikan oleh pemilik hajat. Antusias ribuan warga berebut mencari rejeki.(BONIMAN) [Rilis Up JTN]




