-->
BERANDA PENDIDIKAN KESEHATAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PERKEBUNAN TENAGA KERJA HUKUM ORGANISASI OLAHRAGA JAWA TIMUR JAWA TIMUR UPDATE JAWA TENGAH JAWA BARAT LINTAS NUSANTARA JAKARTA

Pengrajin Bendera Tulungagung Keluhkan Bahan Kain

Dilihat 0 kali
Foto: Pengrajin Bendera Tulungagung


Tulungagung - Jtn
Para perajin bendera di Kabupaten Tulungagung mengeluhkan sulitnya mencari bahan kain sebagai bahan membuat bendera. Tidak hanya kesulitan mencari bahan, namun mereka dihadapkan dengan sulitnya mencari kain dan juga harga kain mengalami kenaikan.

Imam Safii, salah satu perajin bendera mengakui saat ini dirinya mengalami kesulitan mencari kain yang digunakan untuk bendera. Selain sulit, kata Imam, harga kain juga mengalami kenaikan dimana setiap 90 centimeter sebelumnya harga sekitar Rp 4.000 kini naik menjadi Rp 7.000.  “Wajar bahan sulit, sebab pada bulan Juni – Agustus pasti banyak yang mencari kain peles (bahan bendera),” ungkapnya.

Imam menjelaskan, mulai pertengahan Juli lalu dirinya mengalami peningkatan orderan. Di bulan sebelumnya atau hari – hari biasa dirinya hanya melayani permintaan sekitar 100 – 300 buah per bulannya, itu untuk permintaan bendera dan umbul – umbul. “Namun sejak pertengahan Juli hingga Agustus ini, dia sudah melayani permintaan bendera maupun umbul – umbul sekitar 6000 buah,” jelasnya.

Menurut Imam, harga bendara dan umbul-umbul yang di produksi cukup bervariasi melihat ukurannya. Untuk bendera dengan ukuran kecil antara 60 x 70 centimeter dipatok harga sekitar Rp 10 ribu, sedangkan bendera dengan ukuran besar 180 x 270 centimeter yang digunakan di lapangan itu dipatok harga Rp 130 ribu. Kemudian untuk umbul-umbul mulai harga Rp 20 ribu – Rp 25 ribu. “Harga untuk bendera dan umbul-umbul jelas bervariasi, tergantung dengan ukurannya berapa,” tuturnya.

Menurutnya, permintaan bendera dan umbul-umbul meningkat pesat saat mendekati hari kemerdekaan Republik Indonesia seperti saat ini. Bahkan dirinya mengakui jika akhir-akhir ini dia hingga menolak pesanan. Selain, keterbatasan tenaga penjahit bendera, untuk bahan yang di gunakan sulit dicari, dan harganya pun cenderung lebih mahal dari biasanya. “Kalau saya di bantu oleh beberapa orang untuk tahap penyelesaian, namun tempatnya di wilayah Desa Wonokromo, Kecamatan Gondang,” jelasnya.

Dia mengatakan, hingga saat ini bendera maupun umbul – umbul hasil produksinya sudah menembus pasar luar kota, seperti Ponorogo, Madiun, Blitar,  Trenggalek, Magetan dan Surabaya. Untuk permintaan yang paling banyak yakni jenis baru seperti yang berbentuk wiru dan kipas.

“Yang pesan sebenarnya masih banyak namun saya menolak karena kwalahan dalam hal tenaga maupun waktu permintaan. Untuk jenis umbul – umbul yang sering diminati yakni jenis baru seperti wiru,” ujarnya. (Jtn/Red)




Sumber : JTN Media Network

JTN SUPORT BANK BRI An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA, No. REK : 006501044064531

Previous Post Next Post

Contact Form