BREAKING NEWS :
Loading...
close
BERITA TERBARU
[Masukaniklandisini]
JTN UPDATE HARI : Jum'at 27 Juni 2025 05:27:36 PM
Contoh Gambar JAWATIMURNEWS.COM - BERITA SEPUTAR KESENIAN - ADAT ISTIADAT - BUDAYA - UMKM - PEMBANGUNAN SELURUH PELOSOK JAWA TIMUR Contoh Gambar PEMKAB NGANJUK Contoh Gambar PEMKAB MAGETAN Contoh Gambar PEMKOT MOJOKERTO Contoh Gambar Selamat Hari Raya Idhul Adha 2025 - 10 Dzulhijjah 1446 Hijriah Contoh Gambar MEDIA NASIONAL JAWATIMURNEWS - WE ARE THE GRID NEWS - ONE HUNDRED RILIS UP EVERY DAY :::--=[[[[[JAWATIMURNEWS RILIS UP RUNING]]]]]=--:::

 


Pemkab Nganjuk Gelar Boyong Natapraja dan sedekah Bumi 2025 .

Dilihat 1 kali


JAWATIMURNEWS.COM
NGANJUK_JAWA TIMUR|
KAMIS (12/06/2025)

Pemerintah  kabupaten (.Pemkab ) Nganjuk  kembali menggelar  acara Tahunan boyong Natapraja dan sedekah bumi .kamis ,12,Juni,2025, .sekira pukul ,12,30 wib 

Boyong Natapraja merupakan peringatan pemindahan Ibukota Kabupaten Berbek ke kota Nganjuk

Prosesinya sendiri diawali dari pemindahan pusaka dari Pendapa Balai Desa Kacangan menuju Pendapa Alun-alun Berbek.

Sementara kegiatan paling bersejarah dan di kenang  bagi masyarakat Kabupaten Nganjuk ini, melibatkan seluruh jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemkab Nganjuk,  juga  seluruh  kecamatan yang ada di Nganjuk 

Pertanda kegotong Royongan  semangat kebersamaan dalam mengenang

momen penting dalam perjalanan sejarah pemerintahan Kabupaten Nganjuk, Inilah pernyataan   Bupati Nganjuk Marhaen Djumadi atas sejarah perjalanan Pemerintahan Kabupaten Nganjuk atau Boyong Natapraja Berbek ke Nganjuk  di tahun  1880 yang mana pada saat itu bertepatan dengan tanggal 27 Jumadil akhir 1809, Angka Jawa ,di wilayah Kabupaten Berbek telah terjadi peristiwa bersejarah yang besar.

Pada saat itu terjadi perpindahan pejabat (nayakapraja) dan ibukota Kabupaten Berbek ke Kota Nganjuk.


 Dimana proses pemindahan tersebut dilaksanakan sesuai dengan adat Jawa, ini dilakukan demi keselamatan semuanya,” ujar kang Marhaen Bupati Nganjuk.

Kang Marhaen juga menjelaskan,landasan perintah memindahkan ibukota Berbek ke Nganjuk Governemen besluit van 8 Juni 1875 no. 20. Surat keputusan pemerintah Hindia Belanda No. 20 tertanggal 8 Juni 1875) yang diterima Bupati Raden Sumowiloyo.


"Saya pesan cerita ini jangan sampai terlupakan / di  hilangkan  merubahnya, "tegasnya.


Selain itu bupati  juga menjelaskan, bahwa peristiwa yang populer disebut boyongan yang sering dilakukan saat ini, terjadi pada era Bupati Sosrokusumo 3  dimana saat itu ia menjabat sebagai Bupati Berbek pada tahun 1878 sampai 1901 yang juga putra dari Bupati Berbek Raden Tumenggung Sumowiloyo.


Kang Marhaen juga menyampaikan, bahwa hal itu ditandai dengan berdirinya Dewan Kabupaten Nganjuk  Dimana pada tanggal 1 Januari 1929, Kadipaten Berbek lebur menjadi Kabupaten Nganjuk dan beribukota di Nganjuk hingga sekarang.


Untuk selanjutnya, peristiwa boyong nayakapraja dari ibukota Berbek ke Kota Nganjuk ini dirayakan oleh pemerintah Kabupaten Berbek. Seperti ditemukan dalam dokumen berupa foto peringatan Boyong ke 50, pada tahun 1930. Peringatan Boyong ke 50 tahun tersebut dirayakan dengan mengarak replika pendapa Kabupaten Berbek, 


Sebab itu, pada kesempatan ini, kang Marhaen berpesan kepada seluruh masyarakat Nganjuk agar dapat memahami perjalanan pemerintahan Kabupaten Nganjuk.


“Fakta sejarah ini tidak dapat dipungkiri lagi dan harus dipahami dan dimengerti, "urainya


"Sedangkan  sedekah bumi adalah sebuah tradisi yang di lakukan sebagian ungkapan rasa syukur atas hasil bumi dan keberkahan alam, "tuturnya.

(Bon) - [Rilis Up JTN Biro Nganjuk]


|REDAKSI| Editor : H. Zahrudin-Haris-Athallah SND
Sumber : JTN MEDIA NETWORK

 

  

Post a Comment

No Spam,No SARA,No Eksploitasi
Komenlah yang berkualitas & berkelas

Previous Post Next Post
FREE UPDATEJAWATIMURNEWS

Contact Form