JAWATIMURNEWS.COM
NGANJUK_JAWA TIMUR|
JUMAT (18/07/2025)
Kirab Sedekah Bumi di Kelurahan Tanjung Anom, Nganjuk, adalah tradisi tahunan yang digelar sebagai bentuk syukur atas hasil bumi dan keberkahan. Kamis 17, juli,2025 di mulai sekira pukul 02 ,00 wib
Hasil bumi yang di bentuk Gunungan di arak di mulai star dari kantor Kelurahan Tanjunganom menuju Punden Pandan sili
Dalam Kirab sedekah bumi kelurahan Tanjunganom , dipimpin oleh kepala kelurahan Irlan Trindoko SH, dan di ikuti ratusan warga kelurahan Tanjunganom mulai dari RT 001 sampai Lingkungan RT 0008 serta segenap jajaran stap kelurahan Tanjunganom juga cama, Ndan RamiL, Kapolsek, UPTD serta di kawal oleh Babinsa Bhabinkamtibmas
Berikut adalah beberapa poin penting mengenai Kirab Sedekah Bumi di Kelurahan Tanjung Anom:
Tradisi ini bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas hasil bumi yang melimpah dan memohon keberkahan untuk masa depan. Selain itu, kirab ini juga menjadi ajang mempererat tali silaturahmi antar warga dan melestarikan budaya lokal.
Prosesi:
Kirab dimulai dari kantor kelurahan menuju titik kumpul yang telah ditentukan, menuju punden atau tempat sakral atau orang sebut punden yang dianggap sebagai awal mula desa kelurahan
Dalam Ritual di pimpin oleh sesepuh warga setempat yang dulu tau Persih cerita asal usul sejarah desa / kelurahan Tanjunganom, sebut kong Darto
Ritual doa bersama di punde, juga menampilkan dayang dayang pertunjukan seni tradisional seperti Tari membuat agar nampak kesakralannya
Ada juga tradisi rebutan hasil bumi yang menjadi puncak acara, melambangkan kemakmuran dan keberkahan.
Makna Budaya:
Kirab Sedekah Bumi tidak hanya bernilai spiritual, tetapi juga sarat makna kebersamaan dan identitas budaya. Kirab ini menjadi media untuk menyampaikan nilai-nilai moral, sejarah, dan kearifan lokal kepada generasi muda.
Pentingnya Kelestarian:
irfan Trindoko mengatakan,
Tradisi ini terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya yang tak ternilai harganya. Kelurahan Tanjung Anom ingin terus melestarikan tradisi ini untuk memperkuat identitas lokal dan mempererat hubungan manusia dan alam
(Bon) - [Rilis Up JTN - Biro Nganjuk]