BREAKING NEWS :
Loading...
Baca Berita Terbaru Perkuat Wawasan Kebangsaan, DPD RI Sosialisasikan Empat Pilar di Kabupaten Mojokerto   Baca Berita Terbaru Bupati Mojokerto Dorong City Branding Berbasis Sejarah Majapahit dalam Forum City Branding Jawa Timur   Baca Berita Terbaru Pelaku Dibekuk! Spesialis Curanmor Sawah di Nganjuk Akui Beraksi di 5 TKP    Baca Berita Terbaru PT PP Bangun Bendungan Cibeet Paket II: Proyek Strategis untuk Ketahanan Air, Pangan, dan Energi Nasional   Baca Berita Terbaru Logistik Aceh Terus Menggeliat, Dua Kapal Sandar di Dermaga Pelabuhan Krueng Raya Pelindo   Baca Berita Terbaru Perkuat Ekosistem Pembiayaan Otomotif, BRI Finance Jalin Sinergi dengan BRI dan Dealer Surabaya   Baca Berita Terbaru Indonesia Research Summit 2.1: Editage dan Universitas Airlangga Berkolaborasi untuk Mempercepat Dampak Global Riset Indonesia   Baca Berita Terbaru Semester I 2025, Divre IV Tanjungkarang Catat Kinerja Positif   Baca Berita Terbaru Menteri Pariwisata Apresiasi Upaya Pelindo Hadirkan Marina Premium Pertama di Indonesia   Baca Berita Terbaru Pelindo Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, Bongkar 1.138 Ekor Sapi di Pelabuhan Tanjung Intan   Baca Berita Terbaru Dr.Ardianto,S.E,Ak,M.Si Mengemban Amanah JabatanWakil Rektor Bidang Sumber Daya UNAIR Periode 2025 - 2030   Baca Berita Terbaru Dari Operasi Seroja ke Layar Lebar, Film “Believe” Sentuh Hati Prajurit dan Masyarakat Mojokerto   Baca Berita Terbaru Kebersamaan Babinsa dan Siswa TK Warnai Kegiatan Makan Bergizi Gratis di Sumolawang   Baca Berita Terbaru Danramil 0815/16 Pacet bersama Forkopimca Pimpin Aksi Pembersihan Sampah Liar di Sepanjang Jalur Pacet-Trawas   Baca Berita Terbaru Koramil 0815/08 Dawarblandong Edukasi Siswa Lewat Pendekatan Komunikatif   Baca Berita Terbaru Bupati Mojokerto Al Barraa Tuntaskan Penantian Warga, Jembatan Bubak di Desa Gondang Kini Dibangun   Baca Berita Terbaru Penggunaan Sound System di Tulungagung Diatur Ketat, Pelanggaran Akan Diproses Hukum   Baca Berita Terbaru Kunjungi Kader PKK Kelurahan Prajuritkulon, Wali Kota Mojokerto Tekankan Kader PKK Harus Tanggap dan Kreatif Hadapi Kebutuhan Warga   Baca Berita Terbaru Pemkot Mojokerto Mendapatkan Apresi BKN atas Komitmen Penuntasan Disparitas Data   Baca Berita Terbaru WIKA Beton Perkuat Posisi Lewat Capaian Laba dan Kontrak Infrastruktur Rp 2,1 Triliun  

Saat Sistem Ekonomi Lama Tak Lagi Relevan, Circular Economy Jadi Jawaban atas Krisis Lingkungan

Dilihat 1 kali

 

Sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hingga penuh dalam waktu lebih cepat dari yang diperkirakan. Sumber daya alam yang dieksploitasi hingga batas maksimum. Ketimpangan sosial akibat ketidakmerataan akses ekonomi. Semua ini merupakan gambaran nyata dari sistem ekonomi linear yang selama ini kita jalani.

Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan lebih dari 18 juta ton sampah setiap tahun, dengan hanya sekitar 11% yang berhasil didaur ulang. Sementara itu, Bank Dunia menyebutkan bahwa kerusakan lingkungan berkontribusi pada menurunnya kesejahteraan ekonomi masyarakat kelas bawah, terutama yang menggantungkan hidupnya dari sumber daya alam secara langsung.

Berbeda dengan sistem linear yang berujung pada pembuangan, ekonomi sirkular menekankan pada pemanfaatan ulang, desain berkelanjutan, dan keberlanjutan sosial. Ini bukan hanya soal daur ulang, tetapi juga soal membangun sistem yang lebih hemat sumber daya, menciptakan nilai tambah dari limbah, dan membuka peluang kerja baru di sektor hijau.

Di berbagai wilayah di Indonesia, pendekatan ini mulai diterapkan oleh pelaku usaha lokal. Misalnya, petani yang mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik, penanaman pohon menggunakan kompos hasil dari pengolahan limbah makanan, atau komunitas yang mengubah sampah plastik rumah tangga menjadi produk kreatif. Pendekatan ini terbukti tidak hanya mengurangi tekanan lingkungan, tapi juga meningkatkan pendapatan dan kemandirian masyarakat.

Ketika krisis iklim dan degradasi lingkungan terus memburuk, transisi menuju sistem ekonomi yang lebih sirkular bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Bahkan, dalam laporan Ellen MacArthur Foundation, disebutkan bahwa penerapan ekonomi sirkular secara luas dapat mengurangi emisi karbon global hingga 39% dan mengurangi ekstraksi sumber daya primer hingga 28% pada tahun 2030.

Namun, pertanyaannya sekarang adalah bagaimana memulai?

Untuk menjawab kebutuhan pemahaman yang lebih aplikatif, LindungiHutan merilis sebuah eBook berjudul "Circular Economy: Penerapan dalam Bisnis & Pemberdayaan Masyarakat". Materi ini disusun berdasarkan pengalaman lapangan dan studi kasus dari berbagai sektor, khususnya yang menyentuh aspek bisnis mikro dan pemberdayaan komunitas.

Bagi yang tertarik memperluas pemahaman atau tengah mencari referensi untuk pengembangan usaha yang ramah lingkungan, eBook ini dapat diakses secara terbuka melalui tautan ini yang disediakan oleh LindungiHutan. Inisiatif kecil seperti ini diharapkan bisa menjadi jembatan awal untuk perubahan yang lebih besar, baik di tingkat individu, komunitas, maupun sektor usaha.

About LindungiHutan

LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 1 juta pohon telah ditanam bersama lebih dari 600+ brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 30+ lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti Corporatree, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES
Editor:H.Zahrudin-Haris-AthallahSND- Dyah Ayu Eka N., CLO - Sumber:JTN MEDIA NETWORK

 

Post a Comment

No Spam,No SARA,No Eksploitasi
Komenlah yang berkualitas & berkelas

Previous Post Next Post
KIRIM PESAN LEWAT EMAIL
KIRIM RILISAN
INAPROC E-CATALOG
SUPORT

Contact Form