JAWATIMURNEWS.COM
NGAWI_JAWA TIMUR|
KAMIS (10/07/2025)
Para Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) yang sedang berada di Desa Tanjungsari Kec. Jogorogo dalam masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) menggelar sebuah Acara Pengenalan terobosan pengelolaan limbah sampah organic dan an organic yang diolah dalam Biopori dan Eco Paving Block .Acara yang di adakan di Gedung Balai Desa Tanjungsari Kecamatan Jogorogo Kabupaten Ngawi Rabu 10 Juli 2025.
Acara Dihadiri oleh di manfaatkan untuk masyarakat di Desa tersebut.Kepala Desa Tanjungsari Winarti memberikan sambutan dan menyampaikan rasa terimakasih kepada para mahasiswa."Saya sebagai Kepala Desa Tanjungsari Winarti mengucapkan banyak terimakasih kepada para mahasiswa yang mau memberikan ilmu yang bermanfaat bagi warga Desa kami,serta bisa memberi wawasan tentang hasil dari pengolahan limbah sampah yang selama ini banyak yang di buang di sungai maupun di bakar"ujarnya.
Acara di hadiri oleh Kepala Desa Tanjungsari beserta para Perangkat Desa,Karang Taruna Dusun Gorok,Dusun Gondomanyu,Dusun Sumyangan,serta sebagian warga Desa sekitar Posko KKN.
Dalam acara dua mahasiswa/i Raka dan Nurul yang memberi penjelasan di depan,menyampaikan tentang Biopori dan Eco Paving Block yang akan jadi Topik dalam sosialisasi.Raka menyampaikan apa itu sampah."Sampah itu terdiri dari 3 bagian.Yakni sampah organik, anorganik dan sampah beracun.Sampah organik itu ada dua,organik kering seperti yang tidak berair dan basah memiliki zat mineral yang tinggi seperti sisa - sisa makanan,sayuran yang mudah terurai.Sampah un organik itu sampah yang sulit terurai seperti plastik atau ban - ban dalam.Kalau sampah beracun itu seperti sampah limbah yang mencemari lingkungan".
Langkah ini di ambil atas inisiatif dan kepedulian dengan lingkungan hidup agar menciptakan suasana yang sehat bagi lingkungan.ini karena para mahasiswa menemukan kebiasaan warga yang salah."kemana selama ini membuang sampah rumah tangga,Ternyata banyak dari para warga yang masih suka membuang sampah rumah tangga dengan membuang sampah di sungai maupun di bakar begitu saja"imbuh Raka
Untuk itu para mahasiswa kemudian mendapat ide yakni dengan memanfaatkan sampah rumah tangga menjadi Biopori dan Eco Paving Block.
Dalam pengerjaannya sampah harus di pilih terlebih dahulu.Untuk sampah organik di masukan kedalam sebuah tabung paralon yang sudah di lobangi terlebih dahulu kemudian sampah di masukan dan di diamkan hingga membusuk dan terurai sampai mengeluarkan air untuk pupuk.Sedangkan untuk pengolahan un organik menggunakan panci dan kompor,caranya sampah plastik di masukan ke dalam panci yang sudah di isi oli dan di panaskan agar plastik tersebut bisa meleleh setelah menjadi cairan di masukannya sedikit pasir kemudian baru di tuang ke dalam cetakan paving block, perbandingan oli dengan pasir adalah 1:1.5 sedangkan plastik terus saja sekiranya nanti agak mengental baru tuang.
Dalam prakteknya Zafira salah satu mahasiswa memperlihatkan peralatan yang akan di gunakan dari penemuan para mahasiswa tersebut.Zafira juga menyampaikan tujuan dari edukasi itu.Kami mengadakan sosialisasi ini sebagai bentuk biar sampah itu tidak di bakar semena - mena,di bakar terus menghilang.Tapi agar bisa di daur ulang dan bisa menyuburkan tanah juga bisa bermanfaat.Akhirnya kita mengeluarkan program kerja Biopori dan Eco Paving Block"ujarnya.
Ketika hasil eco paving block ditunjukkan dengan perbandingan tanpa pasir dengan yang pakai pasir adalah yang memakai campuran pasir lebih berat dan lebih indah untuk taman dari pada dengan paving block pada umumnya.
Perangkat desa Taufik mengharapkan agar para pemuda karang taruna disini mau melakukan apa yang di sosialisasikan dan sepeninggalnya para mahasiswa UINSA ini.
(Aryo S) - [Rilis Up JTN Biro Magetan]



