JTN UPDATE : Jum'at 30 Mei 2025 05:33:49 PM
Contoh Gambar JAWATIMURNEWS.COM - BERITA SEPUTAR KESENIAN - ADAT ISTIADAT - BUDAYA JAWA TIMUR
JTN UPDATE : Jum'at 30 Mei 2025

Komodo Dalam Pusaran Sejarah Kesultanan Bima oleh Alan Malangi (4)

Dilihat 1 kali

 

L

ARTIKEL

jawatimurnews.com - Pemerintah Hindia Belanda juga memberi perhatian kepada Komodo. Salah Seorang Perwira Belanda J.K.H Van Steyn memberikan laporan kepada Museum Zoologi Bogor dan mengirim seorang kurator bernama Peter Ouwens. Pada tahun 1912, Ouwens menerbitkan tulisan โ€œ On A Large Species On The Island Of komodo โ€œ. Maka dikenalah Komodo dengan nama Varanus Komodensis Ouwens dimana nama akhir Peter Ouwens disematkan pada nama Komodo. ( Times Indonesia, Selasa 19 Desember 2017 ).

Pulau komodo dan Sangiang menjadi tempat pembuangan para penjahat kelas kakap dan para pelaku Zina berat. Prof. Abdul Gani Abdullah menulis, Mbero Toโ€™i adalah perzinahan yang dilakukan oleh seorang laki laki yang sudah beristri dengan perawan atau janda, demikian pula sebaliknya antara perempuan yang sudah bersuami dengan jejaka atau duda. Hukuman untuk mbero toโ€i adalah dengan di dera, tetapi kadang kadang dibuang ke Pulau Komodo atau Pulau Sangiang ( Baca juga Alan Malingi, 4 Jenis Zina Dalam Pemahaman Masyarakat Bima ).

Bahasa Bima merupakan bahasa kedua di wilayah Komodo, Labuan Bajo dan beberapa wilayah di Manggarai. Bahkan di distrik Reo dan Pota, masyarakat disana berbahasa Bima, padahal mereka tidak lahir dan dibesarkan di Bima. Di distrik Pota terdapat banyak kampung-kampung Bima seperti Kampo Asi, Kampo Sarae, Kampo Sigi, Kampo Rade dan lain-lain terutama di pesisir utara Manggarai.

Pakar Lingustik asal Bima Dr. Syamsuddin telah melakukan penelitian khusus tentang bahasa Bima-Komodo. Bahasa Bima dikelompokkan dalam sub rumpun Bima-Sumba dan di dalamnya juga termasuk bahasa komodo. Penelitian Syamsuddin justru jauh lebih tua dari ekspansi kerajaan Bima ke wilayah Manggarai. Bahasa Komodo pada awalnya adalah salah satu dialek dari bahasa Bima. Hal itu terjadi sekitar 500 sampai 3500 tahun lalu dimana dialek Komodo terpisah dari induknya bahasa Bima dan menjadi bahasa tersendiri.( Lihat Muslimin Hamzah, Ensiklopedia Bima Hal 200-201 ).

@REDAKSI JAWATIMURNEWS
Editor : H. Zahrudin-Haris-Athallah SND
Sumber : JTN MEDIA NETWORK

Comments

Not using Html Comment Box  yet?

No one has commented yet. Be the first!

rss
ANGGARDAYA JAWATIMURNEWS

 THE GREEN NEWS
 THE GREEN NEWS
BERITA TERBARU
    PALING BANYAK DILIHAT
    ANGGARDAYA
    DESKOBIS
    WISLAMIHER
    SETAPAK
    TIPS
    INFO
    VIDEO MUSIC VIRAL
    FREE DOWNLOAD
    FREE UPDATE JAWATIMURNEWS
    RAGAM INFORMASI
    LINTAS NUSANTARA
    Previous Post Next Post

    Contact Form

    Kucing Pipis Sembarangan di Rumah Jadi Tanda Kucing Birahi | Pengguna LRT Jabodebek Tumbuh 10% Usai Penambahan 18 Perjalanan Pada Hari Kerja | Tanda Tangan Digital: Pengertian, Manfaat & Cara Kerjanya di Era Modern | Atur Lalu Lintas, Pegawai Dishub Sampang Alami Kecelakaan | Tips Memilih Tempat Makan Kucing yang Aman & Nyaman | Lepas Kontingen Kota Mojokerto, Ning Ita: Kreativitas Anak Harus Difasilitasi Sejak Dini | Musyawarah Desa Khusus Pemilihan dan Penetapan Pengurus KMP Desa Puntuk Doro | Musyawarah Desa Khusus Pemilihan Pengurus KMP Desa Bulu Gunung | H .Hery Widianto Bersama istri Dampingi anak sulungnya Pengambilan sumpah jabatan sebagai Dokter. | Sambut Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, KAI Daop 6 Yogyakarta Siapkan 83 Ribuan Tempat Duduk KA Jarak Jauh | mas tamvan