JAWATIMURNEWS.COM
NGANJUK_JAWA TIMUR|
SENIN (16/06/2025)
Reog di Kabupaten Nganjuk, khususnya Reog Giri Wilis, memiliki cerita dan sejarah yang kaya. Reog ini dipercaya pertama kali ditampilkan pada penobatan Raja Kediri, dan disusun oleh Resi Anom, kakak Raja Kediri, untuk memberikan pesan kepemimpinan. Reog Giri Wilis juga menjadi bukti bahwa seni budaya ini masih eksis di desa Bajulan, khususnya di kalangan pemuda Hindu.
Cerita Reog Giri Wilis:
Reog Giri Wilis dipercaya sebagai seni budaya yang disusun oleh Resi Anom, kakak dari Raja Kediri, sebagai pesan kepemimpinan kepada Raja Kediri pertama.
Pertunjukan Reog ini juga ditampilkan dalam konteks upacara keagamaan Hindu di Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis, menunjukkan keterkaitan erat antara seni dan spiritualitas.
Reog Giri Wilis juga menjadi sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran kehidupan kepada masyarakat.
Perkembangan Reog di Nganjuk:
Reog, yang awalnya bernama "Reyog", mengalami perubahan nama dan makna seiring waktu, menjadi pertunjukan seni yang lebih populer.
Reog yang dulunya merupakan ritual budaya kini menjadi pertunjukan industri, terutama untuk kepentingan pariwisata.
Meskipun demikian,
Reog tetap menjadi bagian penting dari identitas budaya Nganjuk, dengan berbagai versi dan cerita yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Versi Reog Bantarangin menceritakan kisah cinta antara Klana Sewandana, Raja Bantarangin, dengan Dewi Sanggalangit.
Dalam perjalanannya, Klana Sewandana dihadang oleh Singa Barong, yang akhirnya dikalahkan dan menjadi pengikutnya.
Meskipun Dewi Sanggalangit akhirnya bunuh diri, kisah ini menjadi inspirasi bagi pertunjukan Reog yang menggambarkan perjalanan dan kemenangan Klana Sewandana.
Wayang Timplong dan Reog:
Wayang Timplong juga merupakan kesenian khas Nganjuk yang menceritakan sejarah Indonesia, termasuk perjuangan melawan penjajah.
Kisah-kisah perjuangan rakyat Indonesia dalam merebut kemerdekaan seringkali menjadi tema utama dalam pertunjukan Wayang Timplong.
Kesenian ini menyjadi sarana untuk mengenang dan menghargai sejarah serta nilai-nilai kepahlawanan. Secercah ,
(Bon) - [Rilis Up JTN Biro Nganjuk]