NGANJUK - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara resmi meluncurkan Gerakan Ayah Mengambil Rapor ke Sekolah (GEMAR) melalui Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Nomor 14 Tahun 2025. Gerakan ini mendorong para ayah untuk hadir langsung ke sekolah saat pembagian rapor anak. Hari ini keluarga besar SMP negeri 1, Tanjunganom. Serentak orang Tua mengambil Raport Sabtu 20 / Desember/ 2025 . Sekira. pukul 09, 00 Wib
H ,Ponco Yuliono menjelaskan . GEMAR merupakan inisiatif Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) bersama pemerintah daerah untuk meningkatkan keterlibatan ayah dalam pendidikan dan pengasuhan anak. Gerakan ini digelar serentak di berbagai daerah pada Desember 2025, menyesuaikan jadwal pembagian rapor di masing-masing sekolah. Ujar nya .
Masih Ponco menjelaskan, gerakan ini dilatarbelakangi tingginya angka fatherless di Indonesia. Berdasarkan data BKKBN, sekitar 25,8 persen atau satu dari empat keluarga yang memiliki anak mengalami kondisi fatherless.
“Faktor ekonomi, seperti ayah tidak bekerja, serta disfungsi relasi keluarga seperti perceraian menjadi penyumbang utama tingginya angka fatherless di Indonesia,” ujar nya
Menurut dia, kondisi fatherless berbahaya bagi tumbuh kembang anak karena dapat memicu berbagai persoalan, mulai dari masalah akademik, perilaku agresif, hingga keterlibatan dalam perilaku berisiko.
kebijakan ini dari pusat untuk mengingatkan para ayah atau figur ayah agar hadir dan memberi perhatian lebih kepada anak-anaknya,” ini sekedar meneruskan dari pusat
Selain isu fatherless, BKKBN juga menyoroti bahaya penggunaan telepon seluler (handphone) pada anak apabila tidak diawasi secara ketat. Wihaji menegaskan pihaknya tidak menolak teknologi, namun mengingatkan agar gawai tidak menggantikan peran orang tua.
“Kalau tidak hati-hati, keluarga baru itu bisa mengganggu masa depan anak Indonesia. Siapa keluarga baru itu? Handphone,” tegasnya.
Pentingnya Kehadiran Ayah
Wihaji menekankan, kehadiran ayah saat pengambilan rapor bukan sekadar formalitas, melainkan momentum untuk memahami perkembangan belajar anak dan memberikan dukungan emosional secara langsung.
“Dengan hadir, ayah bisa memahami hasil belajar anak. Anak juga merasa diperhatikan dan didukung, sehingga motivasi dan prestasinya bisa meningkat,”
Kepala sekolah juga memberi kesempatan bagi orang tua murid segala permasalahan di sekolah harap saling komunikasikan saya siap menampung segala keluhan orang Tua murit jika ada permasalahan di sekolah khususnya di SMP negeri 1 Tanjunganom, sekolah kita milik kita bersama mari kita jaga nama baik sekolah kita bersama tutur nya.". (Bon)





