 |
| Foto : Lokasi sawah yang di lakukan pengurukan |
Pasuruan,_Jawatimurnews.com
Menjadi sorotan publik, dengan adanya pengurukan lahan pemukiman kategori lahan sawah dilindungi ( LSD ) disinyalir tidak kantongi ijin dari instansi terkait. Hal ini terjadi di Jalan Raya Warung Dowo- Sidogiri ,Desa Ngempit, Kecamatan Kraton Kab. Pasuruan Jawa Timur. Sabtu ( 25/03/2023).
Dari informasi yang di himpun awak media di lapangan, bahwa pengurukan diatas lahan pemukiman yang tergolong (produktif) masuk kategori lahan Sawah dilindungi (LSD) tersebut diduga tidak kantongi ijin begitu juga peruntukannya.
Adapun aktivitas pengurukan lahan sawah yang ada di antara dua Desa yaitu Desa Ngempit dan Dhompo itu sangat mengganggu jalannya lalulintas, adapun Analisis dampak lingkungan atau Analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) tidak mereka perhitungkan.
Jalan berlumpur saat hujan turun dan membuat jalan semakin licin, sedangkan saat cuaca panas debu memenuhi jalan sehingga tidak sedikit dari mereka yang terganggu pernafasannya.
Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan yang matang.
Diketahui, dilokasi persawahan pada hari, Sabtu 25 Maret 2023, sekitar 14.20 Wib, terdapat dumptruk keluar masuk dari lokasi dan satu alat berat berjenis Doser yang notabannya berfungsi untuk meratakan tanah hasil urukan dan sekaligus pemadat tanah.
Tidak hanya itu, tumpukan sisa-sisa lumpur yang mengeras di jalan juga membahayakan bagi pengendara R2 (motor) yang melintas. Kegiatan tersebut selain diduga tidak berizin juga di nilai sangat menyebabkan tingginya akngka kecelakaan laluintas di sepanjang jalan tersebut.
Sumber : Jtn Media Network
(Team)
