-->
BERANDA PENDIDIKAN KESEHATAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PERKEBUNAN TENAGA KERJA HUKUM ORGANISASI OLAHRAGA JAWA TIMUR JAWA TIMUR UPDATE JAWA TENGAH JAWA BARAT LINTAS NUSANTARA JAKARTA

Renungan Pembuka Tahun Baru Masehi Agar Lebih Cerah dan Ugahari

Dilihat 0 kali

 



ARTIKEL

Memahami Islam Profetik secara sederhana dan gampang, menurut saya adalah dengan mengedepankan laku tanpa harus tampil dengan cara formal, apalagi sensasional. Sebab hakikat dari agama itu adalah pilihan pribadi yang tak bisa diintervensi oleh siapapun kecuali.Tuhan yang kita yakini memiliki otoritas penuh atas jagat raya dan seisinya, termasuk manusia sebagai makhluk paling mulia yang harus dan patut tunduk kepada-Nya.

Islam profetik itu sebagai cara melakukan tuntunan agama yang bersahaja. Tanpa gembar-gembor dan heboh hingga tidak perlu mengusik ketenteraman orang lain. Semua dilakukan dengan cara sederhana dan gampang, tanpa beban hingga bisa mencapai tingkat kaffah.

Adapunn takarannya adalah kepribadian yang baik, meski tidak perlu sampai dibilang terpuji. Sebab pemahaman dan pengkhayatan ke-Islaman itu sendiri -- tidak mengejar pujian dan sanjungan dari siapapun -- kecuali dari Allah SWT yang diyakini sebagai pemilik kuasa dan kemuliaan yang tidak mungkin disaingi. 

Manusia -- sekalipun sebagai makhluk paling sempurna di muka bumi -- hanya bisa mengendus sikap dan sifat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang itu -- karenanya bagi kaum sufi yang menempuh jalan sunyi menuju Tuhan, agar dapat melakoninyan dengan intens hinga mampu sedekat mungkin berada dalam radius terdekat Yang Maha Agung.

Laku sufi itu, menurut salah seorang pempin spiritual di Indonesia yang aktif melakuloni mensosialisasikan spiritual,  Eko Sriyanto Galgendu mengatakan bisa dilakukan dengan  segenap kemampuan pemberian Tuhan,   seperti membaca dan berbahasa bumi, kemampuan mendengar bisikan langit serta mengeja ayat-ayat diri yang ditulikan Tuhan pada setiap nafas kehidupan semua makhluk, seperti ekspresi gunung dan laut hingga isyaratnya dalam bentuk musibah yang berada diluar kekuasaan manusia segenius apapun.

Toh, riwayat awal sejak kelahiran hingga kematian manusia sungguh fana adanya. Terlalu banyak rahasia jagat yang tidak terjangkau oleh akal sehat. Karena akal manusia tetap bedada bibawah rasa dan insting. Bahkan jauh fi bagian dasar naluri yang menjadi takaran kemuliaan untuk semua binatang -- namun tetap berada diatas kepongahan akal yang paling cerdas sekalipun.

Islam profetik itu adalah cara yang paling sederhana untuk memasuki bilik agama, tanpa perasaan sombong atau berlebihan. Seperti pemahaman dan kesadaran para penganut agama yang teguh -- sikap ugahari dan berendah hati -- menjadi pilihan sikap terbaik dan cara untuk semakin mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.

Renungan ini dapat diadaptasi sesuka hati untuk membuka lembaran baru di bilangan tahun Masehi yang baru. Sangat mungkin tak sepenuhnya paparan dari perenungan ini dapat sepenuhnya diterima. Karena nawaitu dari perenungan ini pun sekedar ekspresi yang sangat pribsdi bersifat. Lagian, essensi dari intisari agama itu sendiri memang sangat pribadi sifatnya.


(Apin)



Sumber : JTN Media Network

JTN SUPORT BANK BRI An : PT.JATIM INTIPERKASA GLOBAL MEDIA, No. REK : 006501044064531

Post a Comment

No Spam,No SARA,No Eksploitasi
Komenlah yang berkualitas & berkelas

Previous Post Next Post

Contact Form